Jika swasembada kedelai di Indonesia nantinya terwujud, Forum Induk Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Inkopti) meminta agar tahu dan tempe bisa diekspor hingga ke luar negeri. Apalagi, tempe dan tahu tidak hanya disenangi oleh warga Indonesia.
Hal ini dikatakan Anggota Forum Inkopti Sutarjo ketika memberi keterangan kepada wartawan usai bertemu Wapres Boediono di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (8/1/2010).
"Kami meminta agar produksi tahu tempe diekspor ke luar negeri," ucap Sutardjo. Menurutnya, negara yang paling potensial menjadi sasaran ekspor tahu tempe adalah negara-negara yang terdapat banyak warga Indonesia perantauan. "Apalagi kalau musim haji, ekspor ke Arab saudi sangat bagus," ujar Sutardjo.
Namun agar produksi tahu dan tempe bisa tercapai, Inkopti berharap keinginan swasembada kedelai lebih dahulu tercapai. Mereka pun meminta agar ada langkah-langkah konkret dari pemerintah agar target swasembada kedelai terwujud.
"Harus ada langkah konkret seperti pemberian insentif kepada petani agar fokus menanam kedelai," ucapnya.
Menurut Sutardjo, selama ini para petani kedelai hanya menjadikan kedelai sebagai tanaman sampingan seperti halnya jagung, lantaran kurangnya suntikan insentif.
Langkah lain menurut Sutardjo adalah perluasan lahan hingga 800 ribu hektar lahan kedelai, karena ini bisa membuka lapangan kerja baru hingga 500 ribu orang.
Sementara itu, Wapres Boediono berjanji akan mengkoordinasikan keinginan Forum Inkopto dengan menteri terkait. Boediono juga berjanji untuk membantu memenuhi kebutuhan para pengrajin dan produsen tahu dan tempe.
Sumber; http://www.detikfinance.com/read/2010/01/08/112629/1274169/4/pengusaha-minta-tahu-tempe-diekspor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar